Aqidah Imam Malik 173-175

Standar

Aqidah Imam Malik 173 -175

التعريف بصاحب العقيدة
Perkenalan dengan pemilik aqidah
الاسم : مالك بن أنس بن أبي عامر بن عمرو بن الحارث بن غيمان بن خُثيل بن عمرو بن الحارث الأصبحي الحميري
Namanya : Malik bin Anas bin Abi Amir bin Amr bin Al Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Al Harits Al Ashbahi Al Khimyari
الكنية : أبو عبدالله
Julukan : Abu Abdillah
الشهرة : إمام دار الهجرة
Nama yang dikenal : Imam Darul Hijrah
الولادة : ٩٣ ه
Dilahirkan : 93 Hijriah
الوفاة : ١٧٩ ه
Meninggal : 179 Hijriah
ثناء العلماء عليه :
Pujian para ulama :
قال ابن عيينة : مالك عالم أهل الحجاز وهو حجة زمانه.
Ibnu Uyainah berkata : Malik adalah ulamanya ahlul Hijaz dan beliau adalah Hujjah di zamannya
قال الشافعي : مالك النجم يقتدى به. وقال : مالك حجة الله على خلقه بعد النابعين.
Asy Syafii berkata : Malik adalah bintang yang dijadikan petunjuk. Dan Beliau berkata : Malik adalah Hujjah nys Allah atas seluruh makhlukNYA setelah wafatnya para tabiin
وقال أحمد : مالك إمام من أئمة المسلمين
Ahmad berkata : Malik adalah Imam diantara imam-imam kaum muslimin.
وقال حنبل بن إسحاق : سألت أبا عبدالله عن مالك، فقال : مالك سيد من سادات أهل العلم، وهو إمام في العلم والفقه، ثم قال : قد ظل مالك متبعًا لآثار من تقدم مع عقل وأدب.
Hanbal bin Ishaq berkata : aku berkata kepada Abu Abdillah (Imam Syafii) tentang Malik maka beliau menjawab : Malik adalah pemimpin diantara pemimpin-pemimpin para ulama, dan beliau adalah seorang imam dalam keilmuan dan Fiqh. Kemudian beliau berkata : sungguh Malik senantiasa mengikuti ulama terdahulu, mengikutinya dengan akalnya dan mengikutinya dengan adabnya.
مصادر الترجمة :
Sumber terjemahan :
السير (٤٨/٨)، و إرشاد السالك (ص ٢١٩)
As siyar (8/48) dan Irsyad Salik(halaman 219)
مجمل العقيدة :
لم أقف على عقيدة مختصرة للإمام مالك رحمه الله في هذا الباب، وعند تتبعي لذلك وقفت على جملة طيبة من أقواله في أبواب الاعتقاد، فقمت بجمعها والتنسيق بينها، والترتيب بين فقراتها حتى تخرج كعقائد السلفد المختصرة
Saya tidak berhenti hanya pada aqidah ringkas Imam Malik rahimahullah dalam bab ini, dan saya mengikuti hal itu berhenti pada kalimat-kalimat yang baik dari perkataan tentang beberapa perkara aqidah. Saya mengumpulkannya dan mengkompromikannya diantara keduanya,
مصدر العقيدة :
Sumber Aqidah :
جمعت هذه الأقوال للإمام مالك رحمه الله من بعض كتب السنة المشهورة ومن بعض كتب التراجم وغيرها.
Aku telah mengumpulkan perkataan Imam Malik rahimahullah dari sebagian Kitab Sunnah yang terkenal dan dari sebagian Kitab terjemah dan selainnya.
وقد أفدت كثيرًا من كتاب (منهج الإمام مالك في تقرير العقيدة) لسعود الدعجان، وهي رسالة علمية قدمت في الجامعة الإسلامية. وقد نشرت في مكتبه ابن تيمية(١٤١٦ ه)
Dan sungguh aku telah mengambil faedah yang banyak dari kitab (Manhaj Imam Malik fii Taqrir Aqidah) dari Saud Al Dajan, dan itu adalah risalah ilmiyah yang disajikan di Jamiah Islamiyah. Dan telah telah diterbitkan oleh Maktabah Ibnu Taimiyah(1416 H)
من أقوال الإمام مالك رحمه الله في أبواب السنة والاعتقاد :
Diantara perkataan Imam Malik rahimahullah dalam beberapa bab terkait Sunnah Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam dan tentang Aqidah :
١ – أهل السنة هم : الذين ليس لهم لقب يعرفون به لا جهمي، ولا رافضي ولا قدري(١)
1. Ahlus sunnah adalah : orang-orang yang tidaklah memiliki julukan yang mereka dikenal dengan julukan tersebut, dan Ahlus Sunnah bukanlah Jahmiyah (adalah kelompok yang sesat yang kelompok ini menisbatkan diri kepada Jahm bin Shafwan, awal kemunculannya adalah di akhir masa para tabiin yaitu setelah wafatnya Umar bin Abdul Aziz.Mereka adalah kelompok yang meniadakan sifat-sifat bagi Allah, diantara kesesatan nya adalah mereka berpendapat bahwa Allah tidak memiliki sifat, dan mereka meniadakan istiwa Allah, berpendapat bahwa Al Qur’an adalah makhluk, dan mereka meyakini keyakinan Jabriyah yang keyakinan mereka adalah manusia itu dipaksa oleh Allah melakukan perbuatannya, tidak memiliki pilihan, kehendak dan kemampuan), bukanlah Rafidhah (kelompok yang sesat dan menyimpang. Diantara kesesatannya adalah berkeyakinan bahwasanya Al Qur’an telah dirubah, dan mereka mengkafirkan para sahabat kecuali beberapa sahabat, mereka mengagungkan kubur-kubur dan tempat-tempat yang biasa diziarahi, mereka meyakini bahwa imam-imam mereka terbebas dari dosa, dan mereka meyakini bahwa Imam mereka tidak pernah salah dan tidak pernah lupa, dan mereka meyakini bahwa Imam mereka mengetahui perkara ghaib secara mutlak tidak ada yang tersembunyi), dan bukanlah Qadariyah(adalah kelompok yang menentang takdir(1)
٢ – والسنة ما لا اسم له غير السنة، قال الله تعالى :
2. Dan Sunnah itu tidak memiliki nama selain Sunnah. Allah berfirman :
(وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ )[الأنعام{٦} : ١٥٣](٢)
Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.[Surat Al-An’am{6} 153]
٣ – والحكم الذي يحكم به بين الناس حكمان : ما في كتاب الله، أو أحكمته السنة، فذلك الحكم الواجب وذلك الصواب، والحكم الذي يجتهد فيه العالم برأيه فلعله يوفق، وثالث : متكلف، فما أحراه ألا يوفق(٣)
3. Dan hukum yang menghukumi manusia ada 2 hukum : apa yang datang dari Al Qur’an, atau hukum yang telah disempurnakan oleh Sunnah. Itulah hukum yang wajib untuk diikuti dan itulah hukum yang benar. Adapun hukum yang seorang alim berijtihad untuk menentukan hukum itu dengan pendapatnya maka saya berharap bahwa hukum itu akan diberi taufik oleh Allah. Adapun hukum yang ketiga : seorang yang membebani diri dengan sesuatu yang tidak pernah datang dari Allah dan Rasulnya seperti ini alangkah pantasnya jika tidak diberi taufik oleh Allah.(3)
٤ – ومن أراد النجاة فعليه بكتاب الله وسنة نبيه صلى الله عليه وسلم (٤)
4. Siapa yang ingin selamat wajih atasnya berpegang dengan Al Qur’an dan Sunnah Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam(4)
٥ – والسنة سفينة نوح، من ركبها نجا، ومن تخلف عنها غرق(٥)
5. Dan Sunnah seperti perahunya Nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinnya maka dia selamat. Dan barangsiapa yang tertinggal darinya maka dia akan tenggelam(5)
______
(١) النتقاء(٣٥)، و إرشاد السالك لا بن عبد الهادي(٢١٠)، وترتيب المدارك(٤١/٢)
(1) al intiqaq(35), dan irsyad salik oleh Ibnu Abdul Hadi(210) dan tartib madarik(2/41)
(٢) الاعتصام(٨٤/١)
(2) al i’tishom (1/84)
(٣) ذم الكلام(٨٦٩)
(3) dzimul kalam(869)
(٤) ذم الكلام(٨٧٧)
(4) dzimul kalam(877)
(٥) ذم الكلام (٨٨٥) و تاريخ دمشق(٣٣٦/٧)
(5) dzimul kalam(885) dan Tarikh Dimasqi(7/336)